31 Des 2012



Payung Teduh ?, sebuah band?  Itu adalah hal pertama yang terlintas di kepala ku saat beberapa teman mengajak ku untuk menyaksikan langsung penampilan mereka di sebuah acara yang di adakan di halaman salah satu distro terbesar di Makassar, dan karena  malam itu malam minggu,dan aku  sedang kosong,maka aku mengiyakan ajakan mereka.

 Karena tidak ingin terlambat ,kami  sudah berada  di sekitar venue sekitar  pukul 19.30 Wita, dan suasananya masih cukup sepi. Para panitia juga masih terlihat sibuk mengecek mempersiapkan acara. Di sana kami menemukan  sesuatu yang menarik yaitu sebuah mini bus yang di sulap menjadi toko berjalan yang di namakan Music Bus. Di sini kami bisa menemukan VCD dan DVD original dari artis-artis mancanegara, tak hanya itu. Mereka juga menjual kaos T-shirt import bertuliskan The Beatles, The Smith, Metallica dan Band-band luar lainya.

Tepat pukul 20.00-, sang MC membuka acara yang dilanjutkan dengan penampilan band pembuka,The Finalist.

Di isi oleh Rizky de Keizer - bass & vocal, A Cakra Manggabarani - guitar dan Sarah Adelia – drum. Intro dengan melodi gitar berefek distorsi mereka menandai dimulainya konser . dan dilanjutkan lagu kedua mereka yaitu Just The way You Are  yang di populerkan Bruno mras. Di susul dengan single mereka “Dia Memang Ada”, Bad Romance (Lady Gaga), dan di tutup dengan “Black or White” (Micheal Jackson).

Band selanjutnya adalah  beranggotakan Ni’mal - vocal/instrument, Fadli -  vokal/bass dan Firman - gitar  band akustic bergenre folk. Kicking Moday Tampil dengan single andalan mereka “Calculus Love”  lalu di tampilkan berurutan lagu “kiss me” (sixpence none the richer) , “mrs cold” (King of convenience) ,”mengukir bintang” dan  lagu yang terdapat  mini album mereka “Again”. Tampil sebagai band pembuka, band ini tampil menawan dan berhasil mencuri perhatian penonton.

Adi Duri sebagai band pembuka terakhir, band yang juga berasal Makassar ini sudah memiliki nama yang cukup besar, membawakan beberapa lagu mereka seperti “sumpah mati ku” ,“you give me something” (james Morrison), ”ku ajak cinta” ,dan “pantai yang indah“. Band yang memiliki vokalis dengan suara khas ini mendapat tepuk tangan yang meriah. Tentu saja karena penampilan mereka yang luar biasa.

Jam menujukkan pukul 22.10. saat Is (vokal/gitar), Comi  (bass), Cito (drummer) dan Ivan  (guitalele) memasuki stage dan langsung memainkan “berdua saja”. sebagai orang belum pernah mendengar lagu mereka.  aku cukup takjub. ini bukanlah band biasa yang akan tampil di televisi. Alunan gitar nya seakan membawa kita ke dunia lain. Begitu membius dan meneduhkan, inilah Payung teduh. Musik mereka terdengar seperti jazz terkadang seperti keroncong tetapi terkadang bukan,entahlah. apapun genre mereka, Namun music mereka telah membawa angin segar untuk dunia music Indonesia.

Lagu kedua “angin pujaan hujan” , menyadarkan aku bahwa lirik lagu payung teduh sangat puitis, ini berbeda dengan kenyataan bahwa band band baru sekarang banyak yang hanya mengadalkan tampang. Petikan gitar nya klasik, seperti mengajak kita bernostalgia tentang kenangan-kenangan cinta.

Malam itu Payung teduh membawakan  10 lagu,lagu  mereka yang lain seperti “cerita tentang gunung dan laut” , “nurlela” , “menuju senja”  ,”ku cari kamu” , ”rahasia” dan “untuk perempuan yang sedang dalam pelukan”, juga mereka bawakan dengan sungguh anggun. Is sang vokalis berambut gondrong, tidak terlalu tampan, dan humoris, itu terbukti dengan candaan –candaan yang sering dia lontarkan di tengah tengah lagu yang mereka mainkan, selain itu juga Is mengatakan bahwa ia memiliki darah keturunan dari sulewesi selatan, itu menjelaskan kebingungan penonton karena dia mampu berbahasa Bugis. Bahkan ia sempat sedikit menyanyikan lagu anging mamiri, lagu khas Makassar.

Saat ”resah” di mainkan seluruh penonton menciptakan suasana yang magis, mereka menyanyikan separuh lagu dengan syahdu dan teratur, benar –benar meneduhkan. Tapi waktu terus  berputar, kebersamaan dengan Payung Teduh pun harus berakhir.

“Tidurlah” di pilih menjadi lagu terakhir. Mungkin sebagai pengingat bahwa pertunjukkan akan segera berakhir. Sepertinya lirik lagunya yang berbunyi “ tidurlah.. malam  terlalu  malam ,tidurlah..  pagi terlalu pagi” .

 dan dengan berakhirnya lagu itu, maka pertunjukkan mereka pun selesai. lalu para penonton mulai membubarkan diri beraturan.

Popular Post

Saddam Syukri. Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Aksara Lepas - Designed by restuwashere -